Sebanding kah?

Dunia Cyber Vs Dunia Nyata

Meski dunia Blogger hanya sebatas dunia cyber, dunia non-realita, namun bagaimanapun kita yang berada di belakangnya adalah manusia-manusia nyata. Saya kadang bertanya-tanya, apakah dunia cyber ini juga membutuhkan pertanggungjawaban pelakunya?

Sejatinya dunia Maya hanyalah sebuah dunia kecil dibanding dunia nyata kita, namun yang terjadi, terkadang saya misalnya, terlalu asyik dalam dunia blogging, searching, browsing, dan tanpa saya sadari kewajiban dunia nyata saya terbengkalai.

Selain itu, tak jarang pula saya berfikir, apakah komentar2 yang saya tinggalkan di blog teman-teman tak membekaskan rasa kesal atau rasa tak enak bagi yang membacanya? Atau apakah pendapat saya atas tulisan orang lain malah membuat pemilik blog itu tersinggung? Atau adakah janji-janji berupa follow blog, pasang link, dan semisalnya yang pernah saya ucapkan lalu tak saya tepati?

Satu hal lagi yang saya ingin perbaiki, setidaknya untuk saat ini, saya ingin mengatur waktu dengan baik. Misalnya, saya berusaha beres-beres rumah, ngerjain tugas kuliah dulu, lalu setelah semua urusan proiritas selesai, saya akan refreshing ke dunia cyber. Contoh lainnya, saya akan meninggalkan layar PC jika orang-orang di dunia nyata memerlukan bantuan atau menuntut kewajiban saya.


Meski bukan dunia nyata, setidaknya, kita tetap menjaga image positif diri kita sebagaimana orang-orang mengenal kita di dunia real. Jika di dunia nyata kita berusaha mematuhi etika dan menunaikan hak serta kewajiban terhadap orang lain, lalu kenapa kita tidak membawa kebiasaan itu ke dunia cyber?


Nah, bagaimana dengan teman-teman? Apakah dunia cyber telah mengalihkan dunia nyata kalian?

Sabtu, 22 Mei 2010

CLOCKING(OVERLOCK)




Kata overclock mungkin menjadi bahasa asing bagi seorang pemula yang tertarik dibidang hardware. Tetapi bagi mereka yang sudah mahir dibidang hardwawe, kata tersebut merupakan sebuah kata baku dan digunakan dalam kehidupan sehari hari.
Bahasa overclock disusun dari dua kata yaitu over dan clock yang artinya melakukan setup mainboard clock bagi processor maupun sebuah VGA. Kata overclock dikonotasikan dengan membuat computer lebih cepat.

Entah kapan dimulai para hobbiest melakukan overclock. Diperkirakan overclock sudah dimulai pada tahun 1985. Kalau tidak salah, computer pertama yang dijual yaitu jenis PC XT dengan processor tipe Intel (8088) dan dibuat lebih cepat bekerja dengan procesor dari NEC V20. Maklum kecepatan pada computer PC XT dahulu luar biasa lambatnya. Jangankan kata sistem Linux atau Windows. Yang kita kenal saat itu hanyalah PC-DOS IBM sebagai sistem operasi sebuah computer. DOS hanyalah berbentuk disket sudah dapat dijadikan storage pada computer termasuk sistem operasi. Pada tahun itu tidak banyak orang mengenal tentang harddisk ataupun memory seperti jenis. Hardware masih sangat mahal dan sederhana. Bahkan tidak pernah terdengar kata giga seperti sekarang ini. Memory masih dalam hitungan Kilobyte, harddisk pertama berukuran sangat besar dengan beberapa puluh megabyte.

Overclock mulai dilakukan ketika processor 486 DX dan Pentium Klasik pertama. Tetapi memacu processor hanya dapat dilakukan dengan jumper pada mainboard. Misalnya Pentium 166Mhz dijumper menjadi kecepatan 200Mhz, sedikit sekali perbedaan antara 166Mhz dan 200Mhz. Tetapi cukup lumayan untuk kecepatan pada tahun ini.

Ramainya overclocker dimulai pada 1997 ketika Intel mengeluarkan processor jenis Celeron berkecepatan 300Mhz dengan jenis slot 1 dan ramai ramai dipacu menjadi 450Mhz. Saat itulah muncul para overclocker yang mulai memacu processor sampai batas terakhir.

Perusahaan Taiwan saat itu sudah menguasai dibidang hardware membuat mainboard dengan option yang dapat disetup oleh pemakai. Munculnya Abit dengan mainboard untuk setup via BIOS dan mainboard jumperless. Abit pertama mengumumkan mainboard dengan jumper minimal dan pemakai dapat melakukan setup pada BIOS untuk kecepatan processor.

Apakah Sebenarnnya Tujuan Overclock

Tujuan utama melakukan overclock adalah memacu sebuah processor VGA dan CPU agar lebih cepat bekerja.

Tetapi saat ini untuk dengan teknologi yang ada, memungkinkan seseorang memiliki kemudahan membuat computer dengan overclock. Misalnya seseorang ingin memacu computer lebih cepat bekerja dengan processor yang lebih murah untuk menyamai computer yang memiliki processor lebih cepat dan mahal. Misalnya mengunakan processor seharga 1 juta tetapi mampu memiliki kecepatan yang hampir atau melebihi computer dengan procesor lebih mahal

Ada juga tujuan khusus yang menjadi trend setelah tahun 2000. Misalnya untuk aplikasi game. Dengan melakukan overclock , sebuah computer akan lebih cepat dan lebih nyaman dinikmati. Dengan overclock semua perangkat akan meningkat. Fungsi yang terakhir inilah tujuan paling umum digunakan. Karena tersedianya perangkat tambahan hampir semuanya tersedia, serta didukung oleh perusahaan mainboard untuk memasukan sistem overclock pada BIOS. Sayangnya, ketika itu belum semua perkembangan telah sempurna. Karena masih terbatasnya perangkat seperti memory, mainboard dan heatsink yang tidak selengkap sekarang ini.

Bagaimana Melakukan Overclock
Melakukan overclock sebenarnya melakukan setup kecepatan clock CPU pada BIOS. Bila processor dengan kecepatan 1.6Ghz dengan bus 100Mhz, artinya processor bekerja pada kecepatan 16X100Mhz akan menghasilkan kecepatan processor 1600Mhz atau 1.6GHz. Dengan merubah bus pada option BIOS misalnya dari 100Mhz menjadi 133Mhz maka computer akan bekerja dengan kecepatan 2.1GHZ atau 16X133Mhz dengan hasil 2.1Ghz atau 2.128Mhz. Apakah sedemikian mudah melakukan overclock. Betul, hanya dengan cara inilah computer dapat dipacu dan sedemikian mudahnya seseorang melakukan overclocking.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

thanks for coment